【链文】28 Juli, berita, JPMorgan menghentikan pembaruan layanan bank untuk sebuah pertukaran enkripsi setelah kedua belah pihak memiliki perbedaan mengenai aturan akses data konsumen. Salah satu pendiri pertukaran tersebut sebelumnya menuduh JPMorgan berusaha "membunuh fintech dan perusahaan enkripsi" dengan membatasi antarmuka data pihak ketiga seperti Plaid.
Fokus perdebatan adalah rencana JPMorgan untuk mengenakan biaya tinggi untuk akses data kepada perusahaan teknologi finansial, yang secara langsung menantang Peraturan Perbankan Terbuka yang dikeluarkan oleh Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) tahun lalu. Peraturan tersebut melindungi hak konsumen untuk berbagi data bank secara aman melalui alat seperti dompet enkripsi, tetapi saat ini terhambat oleh gugatan kolektif bank dan penolakan dari pemerintahan Trump. Pihak bank mengklaim bahwa agregator data memiliki risiko pengumpulan berlebihan, sementara para kritikus berpendapat bahwa ini adalah alasan lembaga keuangan tradisional untuk mempertahankan posisi monopoli.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Bagikan
Komentar
0/400
zkProofInThePudding
· 07-30 01:31
Setelah dibahas, tetap saja itu adalah masalah data.
Lihat AsliBalas0
MetaReckt
· 07-29 18:35
Aduh, sudah terburu-buru ya~ Lihat siapa yang menyerah.
Lihat AsliBalas0
TokenomicsTrapper
· 07-28 13:06
bank klasik boomer yang takut kehilangan kendali... dapat diprediksi sejujurnya
Morgan Stanley menghentikan layanan bank pertukaran enkripsi setelah peraturan akses data memicu perbedaan pendapat
【链文】28 Juli, berita, JPMorgan menghentikan pembaruan layanan bank untuk sebuah pertukaran enkripsi setelah kedua belah pihak memiliki perbedaan mengenai aturan akses data konsumen. Salah satu pendiri pertukaran tersebut sebelumnya menuduh JPMorgan berusaha "membunuh fintech dan perusahaan enkripsi" dengan membatasi antarmuka data pihak ketiga seperti Plaid.
Fokus perdebatan adalah rencana JPMorgan untuk mengenakan biaya tinggi untuk akses data kepada perusahaan teknologi finansial, yang secara langsung menantang Peraturan Perbankan Terbuka yang dikeluarkan oleh Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) tahun lalu. Peraturan tersebut melindungi hak konsumen untuk berbagi data bank secara aman melalui alat seperti dompet enkripsi, tetapi saat ini terhambat oleh gugatan kolektif bank dan penolakan dari pemerintahan Trump. Pihak bank mengklaim bahwa agregator data memiliki risiko pengumpulan berlebihan, sementara para kritikus berpendapat bahwa ini adalah alasan lembaga keuangan tradisional untuk mempertahankan posisi monopoli.