Perubahan Pola Media Sosial Setelah Pemilihan Umum AS dan Peluang di Platform Web3

Pemilihan umum di Amerika Serikat telah selesai, dengan Trump kembali ke panggung politik dengan keuntungan yang mencolok. Selama proses pemilihan ini, "perang media" antara kedua belah pihak tidak hanya melemahkan kredibilitas media mainstream, tetapi juga mempertanyakan netralitas platform sosial X. Dalam konteks ini, platform media sosial Web3 mungkin dapat menyambut peluang perkembangan baru.

Kredibilitas Media Mainstream Tertekan, Partai Demokrat Perlu Mencari Posisi Promosi Baru

Hasil pemilihan umum kali ini menunjukkan perbedaan besar dengan prediksi survei sebelum pemilihan, yang menyebabkan kredibilitas media mainstream terkena dampak besar. Beberapa waktu sebelum pemilihan, banyak media mainstream yang melaporkan secara bias sehingga seolah-olah posisi Harris sempat mengungguli Trump. Namun, dalam proses penghitungan suara yang sebenarnya, Trump hampir menguasai semua negara bagian yang berubah-ubah dan tetap mempertahankan keunggulan.

Kemunculan situasi ini terutama disebabkan oleh "media arus utama" yang terakhir beraksi di Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, media-media ini telah menjadi benteng propaganda tradisional bagi establishment Amerika yang diwakili oleh Partai Demokrat. Mereka tidak netral dalam preferensi politik, sebagian besar merupakan pendukung setia Partai Demokrat. Di masa-masa kritis menjelang pemilihan, sebagian besar konten yang dipublikasikan oleh saluran media ini cenderung mendukung Harris, termasuk laporan kejadian mendadak selama proses kampanye, hasil jajak pendapat yang dinamis, dan bahkan menciptakan ilusi keuntungan Harris pada suara awal.

Namun, hasil pemilihan sangat berbeda dari laporan-laporan tersebut. Ini sepenuhnya mengungkapkan bahwa media arus utama telah sepenuhnya meninggalkan netralitas dan keadilan yang seharusnya dimiliki oleh media, lebih banyak melayani kepentingan di baliknya. Masyarakat Amerika menunjukkan kebencian yang jelas terhadap hal ini, tidak terpengaruh, sehingga menyebabkan kredibilitas media arus utama mengalami pukulan berat dalam pemilihan kali ini.

Dalam hal ini, establishment Amerika yang diwakili oleh Partai Demokrat sangat perlu mencari saluran propaganda baru untuk menutupi kekurangan dalam propaganda domestik. Mengingat bahwa di balik kelompok kepentingan Partai Demokrat terdapat banyak modal yang terkait dengan teknologi dan bisnis globalisasi, mendukung platform media sosial yang dapat dikendalikan dan menguntungkan menjadi pilihan yang relatif mudah. Ini juga memberikan kemudahan dalam pendanaan dan perolehan sumber daya untuk produk terkait.

Neutralitas platform X dipertanyakan, tren kehilangan pengguna sulit dihindari

Pemilihan umum kali ini membuktikan efisiensi platform media sosial yang didorong oleh media mandiri yang diwakili oleh X dalam penyebaran informasi dan pengarahan opini publik. Namun, informasi yang dijalin oleh X melalui algoritma rekomendasi untuk pengguna, sangat mempengaruhi preferensi politik pengguna, dan keadilan tersebut setelah pemilihan umum ini pasti akan mendapatkan lebih banyak tantangan.

Dengan privatisasi X, pemilik platform pasti akan condong ke konservatisme dalam banyak isu budaya, seperti aborsi, imigrasi, dan multikulturalisme LGBTQ. Preferensi ini akan sangat mempengaruhi logika algoritma rekomendasi di X. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, tren kehilangan pengguna dengan pandangan berbeda sulit untuk dihindari. Tindakan X yang merugikan diri sendiri ini akan menguntungkan pesaing untuk membentuk diferensiasi produk yang lebih kompetitif, sehingga mengurangi kesulitan dalam promosi.

Peluang dan Strategi Platform Sosial Web3

Menghadapi keuntungan sumber daya dan keuntungan pasar, bagaimana platform media sosial Web3 dapat lebih baik memanfaatkan kesempatan ini? Berikut adalah beberapa saran:

1. Dengan algoritma rekomendasi yang lebih transparan dan karakteristik teknologi penyimpanan data, berani bersaing dengan X di bidang "informasi besar". Keunggulan terbesar dari platform media sosial Web3 dibandingkan dengan platform terpusat tradisional terletak pada transparansi dan keadilan algoritma rekomendasi dan penyimpanan informasi yang dihasilkan oleh solusi teknologi. Dalam proses promosi produk, harus selalu fokus pada karakteristik ini dan langsung bersaing dengan X. Menggabungkan algoritma rekomendasi modular berbasis AI adalah arah inovasi yang layak dipikirkan, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan algoritma rekomendasi, sekaligus membuka pasar algoritma, mendorong UGC pengguna, dan membantu pengguna memecahkan ruang gelembung informasi.

2. Strategi pemasaran harus lebih agresif, memanfaatkan peristiwa sosial yang sedang tren, dan secara aktif menarik "kelompok rentan X" dari atas ke bawah. Platform media sosial Web3 harus secara lebih jelas mendukung nilai-nilai "non-MAGA", seperti melonggarkan kebijakan imigrasi ilegal, pemeliharaan hak LGBTQ, feminisme, hak asasi manusia, anti-politik otoriter, mendukung aborsi, hak minoritas, hak orang berwarna, dan sebagainya. Mengambil keuntungan dari isu sosial yang relevan, menjadikan platformnya sebagai saluran suara, dan dengan demikian memperluas jangkauan. Selain itu, secara aktif mengadopsi strategi promosi dari atas ke bawah, berusaha menarik banyak tokoh untuk bermigrasi dari platform X, untuk mendapatkan hasil promosi yang lebih efektif.

Singkatnya, platform media sosial Web3 harus memanfaatkan peluang saat ini, melalui keunggulan teknologi dan strategi pemasaran yang tepat, untuk membuka cakrawala baru di bidang media sosial.