Blockchain Pinjaman dan Aset Fisik: Peluang dan Tantangan

Latar Belakang

Salah satu tren baru di bidang blockchain dan cryptocurrency adalah memanfaatkan aset fisik untuk memperluas kredit on-chain. Ini melibatkan penggunaan teknologi blockchain untuk membuat representasi digital dari aset fisik, seperti real estat, komoditas, atau karya seni, dan menggunakannya sebagai jaminan untuk menerbitkan kredit on-chain. Cara ini memungkinkan peminjam untuk mendapatkan kredit dengan lebih mudah dan lebih murah, sementara pemberi pinjaman juga dapat menghasilkan bunga dari aset yang dimilikinya dengan menyediakan likuiditas.

Pasar obligasi tradisional memiliki ukuran yang sangat besar, dengan estimasi USD 123 triliun obligasi yang belum dibayar hingga tahun 2021. Namun, negara berkembang memiliki pangsa yang relatif kecil di pasar ini, hanya sekitar 20%. Hal ini menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap peluang kredit.

Pinjaman keuangan tradisional menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya transaksi yang tinggi, kurangnya transparansi, proses yang lambat dan tidak efisien, serta terbatasnya kesempatan untuk mendapatkan kredit. Tantangan-tantangan ini mendorong orang untuk mencari solusi peminjaman berbasis Blockchain.

Blockchain Pinjaman dan Keunggulan Aset Fisik

1. Stabilitas: Aset fisik memberikan dasar penilaian yang lebih stabil dan dapat diandalkan untuk produk keuangan blockchain.

2. Demokratisasi: dapat memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan kredit, terutama kelompok yang sulit dijangkau oleh layanan keuangan tradisional.

3. Transparansi: Semua transaksi dicatat di buku besar publik, mengurangi risiko penipuan.

4. Aksesibilitas Internasional: tidak terbatas oleh wilayah, pengguna di seluruh dunia dapat berpartisipasi.

5. Aksesibilitas alat keuangan kripto: Dapat berinteraksi dengan proyek DeFi lainnya.

6. Konsensus dan Pengambilan Keputusan Demokratis: Semua peserta dalam jaringan memiliki suara dalam pengambilan keputusan.

Keterbatasan Peminjaman Blockchain

1. Risiko kredit: Peminjam masih mungkin memilih untuk gagal bayar.

2. Masalah kepatuhan global: kerangka regulasi yang berbeda di berbagai negara menimbulkan tantangan.

3. Risiko teknis: Teknologi blockchain masih dalam pengembangan, terdapat masalah keamanan dan lainnya.

4. Tantangan Penilaian Aset: Sulit untuk menilai nilai jaminan secara akurat.

Kasus Proyek Utama

Centrifuge

• TVL:192.1M
• Ciri-ciri: Struktur on-chain dan off-chain, berbagai jenis jaminan, tingkat default yang tinggi (5.6%)

Maple

• TVL:28.4M
• Fitur: Mode CLO, keputusan terpusat, tingkat default menengah (2.935%)

Goldfinch

• TVL:66M
• Fitur: keputusan terdesentralisasi, model kredit inovatif, peminjam yang beragam, kolam risiko terpadu, risiko gagal bayar rendah

Credix

• Fitur: Penjaminan terpusat, segmentasi pasar, token yang tidak dapat dipindahtangankan, perlindungan default tiga lapis

TrueFi

• Ciri: Berdasarkan skor kredit, struktur terpusat, tingkat gagal bayar rendah(0,258%)

Kesimpulan

1. Pasar pinjaman aset fisik sangat besar, tetapi saat ini proyek kripto sulit untuk berkembang secara besar-besaran dalam jangka pendek.

2. Dunia kripto membutuhkan aset fisik untuk meningkatkan nilai kredit dan stabilitas.

3. Ketidak seimbangan dalam perkembangan sistem keuangan global memberikan peluang untuk pinjaman aset fisik.

4. Kurangnya infrastruktur adalah tantangan utama, mengelola agunan yang sebenarnya masih mahal dan memakan waktu.

5. KYC dan kepatuhan bagi pelanggan hanyalah permintaan pasif, belum sepenuhnya berfungsi sebagai tindakan pengaman.

6. Diperlukan inovasi lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah yang ada, seperti penanganan wanprestasi, penilaian kredit, dan lain-lain.